Penyusunan data mahasiswa
Tugas Akhir (TA) di tahun 2016 se - Indonesia asal kabupaten Dogiyai di ambil
alih oleh kepala dinas pendidikan, pengajaran dan kebudayaan kabupaten dogiyai
Yermias Anouw dan stafnya. Hal ini, dilakukan tanpa izin kepada ketua-ketua
forum disetiap kota studi Indonesia.
Karena sistemnya itu, Dana study akhir ditahun 2016 tidak sesuai
dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak mahasiswa yang mereka coret dan
dinyatakan tidak dapat, Padahal data yang dirangkum dalam ketua forumnya bahwa nama
- nama tersebut itu sudah ada. Karena pengaruh sistemnya yang mereka ambil itu
maka banyak data yang dihilangkan, Ternyata data-datanya dimasukan oleh
ketua-ketua forum seindonesia pada dinas P dan K kabupaten Dogiyai sejak silam.
Sistem yang dijalankan oleh dinas P dan K kabupaten Dogiyai
adalah jaringan kekeluargaan dan nama - nama mahasiswa yang mereka lebih kenal
itu saja. Sedangkan mahasiswa yang mereka tidak kenal ditinggalkan dan dicoret.
Cara yang mereka ambil adalah seperti contohnya "Saya
terdaftar dan resmi untuk mendapatkan uang TA, Karena saya punya kakak kandung
atau saudaranya kerja di dinas P dan K Kabupaten Dogiyai". Sistem itu yang
mereka utamakan makanya dana TA dan Pemondokan di tahun 2016 sampai saat ini
bermasalah.
Setahu saya disetiap kota studi Indonesia: Pertama, Kota studi
Malang, Nabire, Aceh dan Se – Sulawesi diterima tanpa dana pemondokan. Kedua,
Kota studi Semarang, Jakarta, Solo, Bandung, Surabaya, Jogyakarta, Makassar dan
Bali ditolak oleh mahasiswa karena tidak sesuai dengan data yang mereka
masukan. Ketiga, Kota studi Manokwari, Jayapura, Biak, dan Timika masih proses.
Dalam pembagian beberapa kota studi yang tercatat di terima
tanpa dana pemondokan diatas ini, Kepala dinas P dan K kabupaten Dogiyai juga
berjanji melalui via selulernya Tim Pejabat Pelaksana Kegiatan (TPPK) depan - depan
mahasiswa bahwa untuk dana pemondokannya ditunggu dalam jangka waktunya dua
minggu, Tetapi janji itu tidak dikabulkan hingga sampai sekarang menjalan satu
bulan lebih.
Sebagai
kekuatan demontrasi mahasiswa setiap kota studi Indonesia asal kabupaten
Dogiyai, Kamipun ada bukti - buktinya, baik berupa rekaman kata - kata
perjanjiannya, maupun bentuk lainnya dari kepala dinas P dan K Kabupaten
Dogiyai.
Bagi kota studi yang sampai saat ini belum berkunjung tim TPPK
itu, Kapankah akan berkunjung? Salah satunya Kota studi Timika. Sesuai dengan
data mahasiswa TA yang dirangkum oleh ketua IPMADO kota studi Timika adalah sebanyak
9 orang tetapi yang terdaftar di dinas P dan K Kabupaten Dogiyai hanya 2 orang
sedangkan 7 mahasiswa lainnya dihilangkan oleh kepala dinas dan staf Dinas P
dan K Kabupaten Dogiyai. Hal ini, disampaikan langsung oleh kepala dinas P dan
K kabupaten Dogiyai melalui Via selulernya ketika di kontak oleh ketua IPMADO
kota Studi Timika Marinus Dimi.
Untuk itu, langkah yang kita ambil bersama di setiap kota studi
Indonesia demi mengakhiri permasalahan ini adalah Mahasiswa di setiap kota
studi Indonesia asal kabupaten Dogiyai dalam waktu dekat akan melakukan
Demontrasi dengan tujuan untuk menuntut hak Mahasiswa. Kalau tidak di
pertanggungjawabkan oleh dinas terkait maka Mahasiswa siap akan dipalang setiap
kantor dinas di Kabupaten Dogiyai, (Mardy).
0 komentar:
Posting Komentar