,

,
Latest News
Kamis, 17 November 2016

Papua Merdeka Bukan di Tangan Penjajah Namun Sedikit Waktu Lagi


Bangsa yang telah berhasil melewati berbagai masalah berat, mulai dari Penjajahan, Terorisme, Korupsi, Kepercayaan dan masalah - masalah rumit lainnya, Maka bangsa Malanesia Papua Siap untuk melewati semua masalah tersebut. Namun Papua ingin menjadi bangsa yang besar seperti Negara Penjajah.


Bangunlah suatu Papua, di mana semua bangsa hidup dalam damai dan Persaudaraan. Namun, bangsa yang besar ialah bangsa yang menghormati jasa para Pahlawannya yang telah gugur ditengah perjuangan, diantaranya Bpk. Theys Elluway, Tuan Elly Kwalik dan bapa – bapa perjuangan lainnya.

Bahwa dalam suatu perjuangan kita harus berjuang terus sampai habis-habisan. Namun Orang Papua tak dapat lagi digertak dan di tindas dalam waktu kewaktu dalam berjuang penentuan nasib sendiri bagi Rakyat Papua Barat. Justru karena itu, terakhir kata yang kami OAP siapkan adalah selamat jalan jiwa - jiwa budak dari Papua.


Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia. Karena kemerdekaan hanyalah dapat dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar - kobar dengan tekad bahwa MERDEKA atau MATI adalah hal terbiasa di medan perjuangan. Jayalah Papuaku, Indonesia datang di papua  bersama peluru membunuh dan menangkap setiap saat tanpa batas waktu tapi Firman Tuhan inilah Papuaku, Tuhan tidak merubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya.

Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara, Bisa jadi anak malanesia rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya. Apalagi saat ini adalah diakhir – akhir perjuangan dan pengorbangan ribuan rakyat malanesia diatas negerinya sendiri.

Oh, pahlawan engakulah yang melindungi bangsa malanesia ini sebab tiada engkau, tiada kebebasan. Karenamu bangsa bebas dari penjajah sekarang tiada engkau lagi dan bangsa harus tetap bersatu, Maka akan merindukanmu selalu karena namamu tetap harum menyatu di kalbu. Kemerdekaan yang mahal harganya yang tak dapat diukur dengan harta sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua, Justrunya kini kewajibanku sebagai anak bangsa Malanesia.

Aku Cinta Papua, Karena Negeri ini adalah negeri yang elok, Penuh warna dan keindahan serta negeri ini adalah negeri yang makmur, Tanah tumpah darahku yang mulia, Jayalah Negeriku Papuaku untuk selamanya. Atas dasarnya itu tidak seorangpun yang menghitung – hitung bahwa berapa untung yang kudapat nanti dari Negara ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.

Berdasarkan derita diatas ini maka jadikanlah deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang PEJUANG sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan hanyalah kekuasaan rakyat dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, (Mardy)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Papua Merdeka Bukan di Tangan Penjajah Namun Sedikit Waktu Lagi Rating: 5 Reviewed By: Unknown