terwujud menjadi orang
bahagia sementara pada saat yang sama menjadi orang iri hati dan pendengki. Iri
hati dan dengki tak hanya menghapus amal kebaikan, melainkan pula mencuri
pilar-pilar bahagia. Jalani dan nikmati saja apa yang telah Allah tetapkan dan
anugerahkan dengan penuh syukur dan sabar, maka hidup akan serasa lebih
memiliki waktu, panjang umur.
Iri hati dan dengki akan
mengantarkan pada banyak hal yang tak perlu: memikirkan orang yang sesungguhnya
tak pernah memikirkan si pendengki, berusaha tampil di atas "apa
adanya" demi harga diri biar juga dianggap "ada" dan
membelanjakan hartanya untuk sesuatu yang tak semestinya karena memang tidak
dibutuhkan hanya demi membuat kagum orang-orang yang tak mungkin secara
terus-menerus kagum.
Kagum yang tak bersama
cinta adalah kekaguman yang bersifat sementara, sementara cinta yang melahirkan
kekaguman adalah cinta dan kekaguman yang bersifat abadi. Kata kuncinya ada
pada "cinta." Cinta manusia dapat diperoleh hanya ketika hati mereka
merasakan adanya hikmah dengan kehadiran kita. Ingin dicintai? Jangan
sering-sering pamer karena pameran adalah untuk jual beli, bukan untuk memberi
mendapat.
Berhentilah menjadi iri
hati dan dengki. Iri hati dan dengki adalah pameran emosi yang pernah laku
namun selalu membuat hubungan menjadi kaku. Belajarlah mensyukuri setiap
anugerah yang diterima diri sendiri dan diterima orang lain karena Pemberi
anugerah adalah SATU yakni Tuhan Allah. Mensyukuri nikmat yang Allah berikan
kepada orang lain juga merupakan salah satu jalan mengalir dan bertambahnya
nikmat bagi kita. Salam,
Awepai.
0 komentar:
Posting Komentar