KIM berasal dari daerah
Pariaman yang mana daerah ini terdapat di sepanjang pesisir pantai Sumatra
Barat. Kemudian permainan ini berkembang sampai ke daerah darat hingga sampai
sekarang sudah termasuk lagi di Papua umumnya dan Timika lebih khususnya.
Permainan Kim
menggunakan selembar kertas yang berwarna biru, kuning, putih dan merah muda. Kertas
ini sudah berisi dengan nomor acak mulai dari angka 1 sampai angka 90. Dalam menjalankan aktivitas tersebut adalah sambil bermain, penyanyi
mendendangkan lagu-lagu berpantun yang akan di lantunkan dalam permainan.
Saat main Kim,
setiap peserta diberi kartu yang berisi garis berbentuk kotak-kotak sebanyak 9
kolom x 6 baris atau kombinasi lainnya sesuai penyelenggara. Kotak-kotak tersebut
ada yang berisi angka dan ada yang kosong. Cara mainnya adalah dengan
mencocokkan angka yang terdapat di kartu dengan angka yang disebut oleh
penyanyi Kim atau angka yang tertera di papan. Angka-angka tersebut didapat
dari hasil kocokan batu-batu yang ada angkanya dalam kaleng.
Para peserta
harus mencoret, lingkar, atau ceklis, pada nomor yang di sebutkan oleh sang
penyanyi dan lansung mencoret di kertas masing-masing pemain. Jika ada peserta
yang mendapatkan 5 angka yang di coret dalam satu baris, maka dialah sang
pemenangnya (pemenang bisa lebih dari satu orang).
Di bawah ini
adalah gambar kertas hasil coretan yang menang dalam satu putaran, hadiahnya berupa uang sebesar Rp 500.000 (dua kali putaran) dan Rp 1.000.000,- (satu kali
sebagai penutup).
Dilihat dari teknis
permainannya bahwa permainan ini sangat menghancurkan harta kekayaan yang
dimiliki oleh masyarakat yang mana sering bergabung dalam permainan ini, Sebab
melalui permainan ini banyak yang mengakibatkan pengeluarannya semakin meningkat dan
sangat lincah juga dalam hal pengeluaran uangnya.
Justrunya dengan mengakibatkan
penghancuran harta kekayaan milik rakyat disini, Maka melalui dinas
perindustrian, perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Mimika
tolong ambil tindakan untuk menutupi tempat KIM yang mana selama ini
menfasilitasi di Pasar Swadaya Gorong-gorong Lemasko Timika Papua.
0 komentar:
Posting Komentar