,

,
Latest News
Minggu, 16 Oktober 2016

Dinas Pendidikan Provinsi Papua Harus Buka Mata Pelajaran Khusus Tentang Bahasa Ibu



Orang Papua hidup tanpa bahasa Ibu. Hal ini karena belum adanya tenaga pendidik dan tak pernah diajarkan oleh orang tua dirumah serta dapat dipengaruhi oleh budaya-budaya kekerabatan.


Sebenarnya generasi Papua itu perlu mengajarkan bahasa daerah masing-masing suku daerah, dalam hal pengungkapan, penyusunan, dan pemakaian bahasa Ibu. Apabila kita tidak menjalankan hal tersebut seakan-akan papua untuk selanjutnya akan mengakibatkan kehilangan bahasa Ibu.


Pada tahun 2013 ketua penelitian pendidikan David Harding mengatakan, bahasa ibu dipakai sebagai bahasa pengantar dalam kelas kepada siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan kelas awal Sekolah Dasar di Papua, tetapi itu juga diabaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Papua. (Baca ini: http://www.harnas.co/…/bahasa-ibu-masuk-ke-renstra-disdik-p…)

Padahal bahasa Ibu ini cocok untuk menjadikan salah satu mata pelajaran atau Muatan Lokal ditingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Mengenah Atas (SMA).

Beberapa tahun lalu Pemprov Papua memang benar bahwa bahasa ibu dijadikan salah satu mata pelajaran disetiap sekolah yang ada di papua, kecuali perguruan tinggi tetapi dibeberapa kampus itu pernah ambil melalui mata kuliah Etnografi Papua.

Namun karena itu sebagai saran kami bahwa Pemprov Papua melalui dinas pendidikan dan pengajaran provinsi Papua harus berusaha dalam waktu yang dekat untuk bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mempertahankan bahasa Ibu ini sampai anak cucunya.

Sebab, didepan mata orang Papua dan alam cendrawasih bahwa budaya-budaya Papua ini benar-benar dapat dipengaruhi oleh budaya-budaya kekerabatan, salah satunya adalah bahasa Ibu.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Dinas Pendidikan Provinsi Papua Harus Buka Mata Pelajaran Khusus Tentang Bahasa Ibu Rating: 5 Reviewed By: Unknown