,

,
Latest News
Selasa, 21 Maret 2017

Tutup Freeport Masyarakat Akar Rumput Tuntut Lima Poin dan Tanda Tangan


Ratusan orang Masyarakat Adat Independen (MAI) sekabupaten Mimika gelar Aksi demo depan bundaran Timika Indah dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah pusat dan Amerika Serikat melalui Pemerintah daerah Kabupaten Mimika tentang lima tuntutan Utama diantara puluhan aspirasi, yakni Tutup Freeport, Pengembalian Freeport ke Masyarakat Adat, Audit, Meminta tanggungjawabkan kerugian alam dan Kebebasan, Senin 20/3.

Massa aksi pengumpulannya dimulai dari pukul 07:30 WIT dengan titik kumpulnya di Bundaran Timika Indah, Terus untuk lanjutkan kegiatan pada pukul 09:00 WIT dengan bertempat di Bundaran Timika Indah Kabupaten Mimika Papua.

Salah satu tokoh adat mewakili suku Amungme Ruddy Deikme mengatakan Freeport datang untuk melahirkan Konflik sehingga banyak masyarakat adat yang korban diatas negerinya sendiri. Hal ini terus terjadi di kota Amungsa khususnya dan Papua pada umumnya dari awal masuknya Freeport 1967 hingga saat ini, katanya.

Lanjutnya, Lingkungan alam hancur, tanah berlobang-lobang, pemusnahan anak adat dikota amungsa terus meningkat, kemiskinan dan penangguran putra daerahnyapun terus meningkat, Itu engkau Indonesia dan Amerika yang membuat kami putra daerahnya sakit hati. Indonesia dan Amerika selalu membodohi kami orang papua diatas hasil kekayaan alamnya sendiri. Untuk itu, Indonesia dan Amerika segera kembalikan Freeport itu kepada kami masyarakat adat sendiri, Jika tidak Freeport tutup. Tutup Freeport jangan bilang Solusi tetapi Tutup, tutup Freeport, tegasnya.

Mewakili suku Kamoro Yuli Kepipea mengatakan Indonesia dan Amerika membuat kami sakit hati dari sejak awalnya Freeport masuk 1967 sampai hari ini melalui banyak percobaan hanya diatas kekayaan bumi kami sendiri. Pelanggaran HAM ditanah Papua terus terjadi, sebagai bukti dan sejarah dasarnya di tahun 1969 setelah hadirnya Freeport adalah Wamena, Paniai dan Biak Berdarah, Itu semuanya Indonesia yang membuat kami orang papua diatas kekayaan buminya sendiri, terangnya.

Lanjut, Untuk itu Freeport harus dikembalikan ditangan masyarakat adat independen sendiri atau langsung di tutup dan berikan kami rakyat papua kebebasan untuk penentuan nasib sendiri bagi rakyat papua barat, tegasnya dengan nada keras.

Perwakilan non Papua Runny Muhammad mengatakan Indonesia benar-benar membodohi masyarakat adat suku Amungme dan Kamoro hingga sampai Freeport mengatasnamakan tujuh suku. Padahal Freeport tidak pernah prioritaskan tujuh suku, jelasnya Freeport itu milik Indonesia dan Amerika bukan Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya, jelasnya.

Sejak kapan Freeport memuaskan suku kamoro dan amungme sebagai hak ulayat tanah, tidak kan. Berarti pemilik hak ulayat tanah adalah Amerika dan Indonesia bukan Amungme dan Kamoro. Freeport tidak pernah buka jalan dari Agimuga sampai laut dan juga tidak pernah membangun rumah sehat bagi putra daerahnya di sini, Mana buktiya? tanyanya.

Untuk itu, kepada Indonesia dan Amerika serikat segera berikan jawaban yang tepat sesuai dengan tuntutan masyarakat adat independen. Kalau mereka minta kembalikan Freeport ditangan masyarakat adat, ya di kembalikan dan atau mereka minta kebebasan, ya kasih kebebasan dan apabila mereka minta tutup, ya tutup saja, daripada Indonesia terus membodohi masyarakat adat papua terangnya.

Masyarakat akar rumput dan tulang belulang atas nama alam amungsa mengutub Freepot Indonesia dan Amerika apabila tuntutan kami tidak di jawab, Freeport kami di tarik kembali dan di tutup, tutup Freeport bukan solusi tetapi sekali tutup untuk selamanya, (Mardy)


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Tutup Freeport Masyarakat Akar Rumput Tuntut Lima Poin dan Tanda Tangan Rating: 5 Reviewed By: Unknown